I.
Pendahuluan
Puskesmas dalam menjalankan fungsinya sebagai pelayanan kesehatan
masyarakat bertanggung jawab menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama. UKM esensial meliputi 5
jenis pelayanan, yaitu promosi kesehatan (Promkes), kesehatan lingkungan
(Kesling), kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana (KIA-KB), gizi, dan
pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P). Upaya pencegahan,
peningkatan, penyembuhan, dan pemulihan dilakukan sebagai bentuk pelayanan gizi
untuk memenuhi kebutuhan gizi perorangan dan masyarakat.
II.
Latar Belakang
Struktur sebagian wilayah Puskesmas Gobang berada di daerah
pegunungan dengan tingkat ekonomi dan pendidikan yang rendah. Mayoritas
masyarakatnya masih awam atau belum mengerti tentang kesehatan, terutama
tentang gizi seimbang pada anak. Hal tersebut dapat dilihat dengan masih
banyaknya bayi yang tidak mendapatkan ASI Ekslusif. Ibu balita juga kurang
paham dengan Isi Piringku, yaitu porsi yang dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan
gizi seimbang. Oleh karena itu. Puskesmas Gobang membuat inovasi MAGIC (Makanan
Gizi Seimbang untuk Generasi Cerdas) sebagai bentuk mengoptimalkan pelayanan
gizi pada masyarakat, terutama untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita
tentang gizi seimbang sehingga dapat mendukung masa pertumbuhan anak yang
cepat.
III.
Tujuan
Tujuan yang kami harapkan adalah :
1. Untuk memperoleh
status gizi baik anak
2. Untuk menciptakan
pola makan yang baik untuk anak
3. Agar masyarakat
memenuhi pedoman gizi seimbang
IV.
Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
1. Kegiatan Pokok
Ibu balita diberikan bimbingan dan diskusi interaktif terkait
makanan gizi seimbang untuk anak sesuai umurnya, seperti ASI ekslusif untuk
bayi lahir hingga 6 bulan dan MP- ASI.
2. Rincian Kegiatan
a. Penyuluhan bersama
bidan dan petugas saat pelaksanaan Posyandu
b. Melakukan diskusi
interaktif bersama ibu balita terkait kendala pemberian makan anak
c. Melakukan skrining
status gizi dan pemberian PMT
V.
Cara Melaksanakan Kegiatan
Kegiatan diawali dengan mengumpulkan perwakilan kader untuk
diberikan pengarahan tentang penyuluhan gizi di posyandu. Selanjutnya kader
dapat meningkatkan partisipasi ibu balita untuk dating ke posyandu dan
mengarahkan untuk tidak langsung pulang setelah penimbangan atau imunisasi.
Penyuluhan diberikan bersama ibu balita dan dilakukan pemberian PMT jika
dibutuhkan. Jika ditemukan gizi buruk, petguas berkoordinasi dengan kader untuk
merujuk ibu balita ke puskesmas. Selanjutnya melakukan pelaporan status gizi
kurang dan gizi buruk setiap bulan.
VI.
Sasaran
Semua ibu balita di wilayah kerja Puskesmas Gobang.
VII.
Jadwal Tahapan Inovasi dan Pelaksanaan Kegiatan
1. Tahapan Inovasi MAGIC
No |
Tahapan |
Waktu
Kegiatan |
Keterangan |
1 |
Latar Belakang Masalah |
Januari 2020 |
Penjaringan di lapangan |
2 |
Perumusan Ide |
Januari 2020 |
Perumusan ide dari
masukan semua pihak / koordinasi dengan Kepala Puskesmas |
3 |
Perancangan |
Januari 2020 |
Menyusun tim pengelola inovasi dan
linsek |
4 |
Implementasi |
Januari – Desember 2020 |
Pelaksanaan minimal 6x dalam setahun |
2. Pelaksanaan Inovasi
MAGIC
Pelaksanaan kegiatan minimal 6 kali dalam setahun.
No |
Kegiatan |
BULAN |
|||||||||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
7 |
8 |
9 |
10 |
11 |
12 |
||
1 |
Penyuluhan |
|
? |
|
? |
? |
|
? |
? |
? |
? |
|
|
VIII.
Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setelah pelaksanaan
kegiatan. Laporan evaluasi kegiatan dibuat oleh petugas gizi di Puskesmas, data
dan informasi dari hasil pencatatan diolah dan dianalisa dan dilaporkan ke
Dinas Kesehatan.
IX.
Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
1. Pencatatan dan
Pelaporan
Pencatatan dilakukan selama kegiatan berlangsung meliputi jumlah
balita gizi kurang berdasarkan tempat persalinan. Pelaporan dibuat berdasarkan
hasil evaluasi dan disampaikan ke Dinas kesehatan Kab. Bogor bersamaan dengan
laporan bulanan gizi.
2. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan di semua desa dan
hasilnya diberikan atau disampaikan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.